BACKPACKERAN SERU KELILING TURKI 10 HARI, Part 2 : Cappadocia

BACKPACKERAN SERU KELILING TURKI 10 HARI Part 2: Cappadocia Cappadocia, Terbang dengan Balon Udara Kami menuju Cappadocia dengan te...

BACKPACKERAN SERU KELILING TURKI 10 HARI

Part 2: Cappadocia


Cappadocia, Terbang dengan Balon Udara

Kami menuju Cappadocia dengan terbang memakai Turkish Airlines dengan tiket seharga 450 ribu dari Bandara Sabiha Gokcen Istanbul menuju bandara Kayseri, 1 jam dari Cappadocia. Untuk menuju bandara Sabiha Gokcen, bisa naik Tram ke Kabatas dari SultanAhmet dengan menempelkan IstanbulKart seharga 2,6 Lira atau 7 ribuan rupiah. Dari stasiun tram Kabatas, tinggal mencari lift turun di ujung stasiun dan di bawah ada petunjuk untuk ke Funicular, semacam tram besar yang jalannya menanjak ke atas menuju Taksim Square. Naik Funicular ini  dikenakan biaya 1,8 Lira atau 5 ribuan rupiah. Turun dari Funicular, kami naik lift lagi ke atas menuju Taksim Square dan berjalan ke arah bus HAVABUS yang akan mengantar kami ke bandara Sabiha Gokcen yang dikenakan biaya 18 Lira dengan membayar di atas bus atau juga bisa dengan menempelkan kartu IstanbulKart.

Buat info aja nih, jika kita pakai google map di wilayah Istanbul kadang muncul M, T dan F. M adalah Metro, T adalah Tram, dan F adalah Funicular.

Sesampainya di bandara Sabiha Gokcen, kami langsung check in di kounter Turkish Airline dan menaruh bagasi yang dibatasi 15 kg per orang dan bagasi kabin 8 kg per orang. Penerbangan dari Istanbul ke Kayseri memakan waktu 1,5 jam (kalau dengan bus antarkota, bisa memakan waktu 12 jam dengan biaya sekitar 300ribu rupiah). Sesampainya di Kayseri, kami sudah membooking shuttle bus dari hostel kami yang langsung mengantarkan kami ke hostel kami di kota Goreme, Cappadocia seharga 40 Lira per orang  atau sekitar 114 ribu rupiah. Shuttle bus ini berupa mini bus yang disebut Dolmus yang berisi 12 orang penumpang. Perjalanan dari Kayseri ke Goreme Cappadocia memakan waktu selama 1 jam.

Buat info lagi niy, semua destinasi di Cappadocia tidak diakses oleh bis umum, semuanya dikuasai oleh tour. Nah jadi sekarang pinter-pinternya nyari penginapan yang murah yang menyediakan tour yang murah juga, dan jangan lupa liat reviewnya ya! Karena saya backpackeran ya.. cari yang masuk di kantong dong, alhamdulillah dapat hostel sekitar 300ribuan per orang, bisa pesen shuttle bus diantar sampai depan hostel, dikasih harga tur balon udara 180 Euro (2,8 juta rupiah per orang) alhamdulillah, dapat Red Tour seharga 35 Euro, alhamdulillah.. semuanya dibooking dari hostel kami membooking tur ini pada bulan Juni 2019 untuk terbang di awal Oktober 2019). Banyak banget alhamdulillah karena ternyata jika dibandingkan dengan harga-harga dari tour lain bisa jauuh lebih hemat. Sebagai contoh, Red tour normal 40 Euro, tour balon udara minimal 190 Euro hingga 300 Euro.

Tips: Cari penginapan dengan review yang baik dan negosiasikan semua harga tur jauh hari sebelumnya. Siapkan Euro karena transaksi tour di sini dibayar menggunakan Euro.

Penginapan kami ada 3 lantai, dengan banyak kamar asrama berisikan tempat tidur tingkat dan 3 kamar mandi di lantai tengah. Daerah Cappadocia ini unik banget. Sepanjang mata memandang cuma ada batu-batu kapur dengan berbagai bentuk aneh-aneh, besar yang berlubang di tengahnya. Batu kapur di Cappadocia kabarnya sangat mudah dibentuk sehingga rumah dan penginapan di sini dibuat dari batu, termasuk penginapan kami ini, rasanya seperti tinggal dalam gua, seru banget deh!

Tur balon udara sudah termasuk antar-jemput dari dari dan sampai penginapan lagi.  1 minibus berisi 12 orang dijemput jam 5 pagi dari depan hostel dan didrop untuk prasmanan sarapan. Menu makanannya serupa dengan penginapan di Istanbul yaitu salad bar dengan berbagai sayuran (tomat, selada, timun) dan buah-buahan (buah melon, semangka, buah zaitun, dll) dan berbagai keju, tanpa salad dressing lho yaa. Di Turki ini semua orang makan salad tanpa dressing, jadi kebanyakan hanya dibubuhi bubuk pomegranate atau ditaruh perasan lemon di atasnya. Ada juga telur rebus dan roti tawar yang keras. Minumannya standar lah, ada kopi, teh dan susu.

Pengisian balon udara

Tips: Karena saya orang Indonesia tulen yang gak enak kalo gak ada sambal, maka siapkan sambal sachet yang banyak dan mayonaisse.

Jangan lupa ya sempatkan sholat subuh sekaligus berdoa supaya gak gagal terbang hehe. Doa itu penting banget diminta jauh-jauh ari karena banyak turis yang datang kesini gagal terbang karena cuaca yang tidak mendukung bahkan sampai menginap 3 malam di Cappadocia. Oh iya, adzan Shubuh di Cappadocia berkumandang pada pukul 05.40 berbeda dengan adzan Shubuh di Istanbul.

Tips: Bagi yang ingin naik balon udara, tur ini cuma ada di summer dan autumn yaitu sekitar bulan Juli-Oktober, itupun belum tentu lantas bisa terbang.. tetap atas izin Allah karena cuaca belum tentu mendukung

Minibus pun berangkat ke tempat balon udara, perjalanan menempuh waktu 15 menit menanjak ke atas. Sesampainya di sana, ratusan balon udara sudah melayang indah di langit lepas, sebagian lainnya sedang bersiap-siap diterbangkan dengan diisi udara dulu dari 2 kipas angin besar setiap balonnya. Petugas biasanya akan menmperingatkan untuk jaga jarak minimal 5 meter dari pengisian balon. Mengisi balon udara dengan udara sampai penuh memakan waktu 1 jam.

Saat itu menunjukkan pukul 7 pagi dan balon kami sudah siap terbang. Kamipun diminta cepat-cepat naik ke atas keranjang, dan karena kami mengambil paket yang paling murah, keranjang kami penuh dengan 20 orang.

Tipsnya: mendingan naik paling belakangan karena bisa di posisi paling luar dari keranjang balon, sehingga bisa foto-foto lebih bagus. Yang naik duluan jadi terjebak di tengah keranjang dekat dengan gas yang dinyalakan agar balon bisa naik ke atas, jadi agak panas dan pemandangannya kurang cihuy kalau untuk foto-foto.

Balon udara kami pun terbang perlahan. Yaaayyy..... Berbeda rasanya dengan naik pesawat yang kalau lagi take-off terasa sekali naiknya, kalau balon udara benar-benar pelan naik ke atas dan tidak terasa sama sekali, tahu-tahu kami sudah ada di atas. Pemandangan Cappadocia yang dipenuhi lembah dengan batu-batuan kapur dengan berbagai bentuk dan ukuran menambah perjalanan semakin tak terlupakan. Terlebih dengan pemandangan ratusan balon udara warna-warni yang juga terbang bersama kami, indahnya mashaa Allah. Cuma lisan yang selalu mengucap alhamdulillah dan tak terasa air mata saya menetes karena saking bersyukurnya saya pada Allah SWT yang mengabulkan doa saya untuk naik balon udara ini.

Sepanjang mata memandang...


Wah kalo senggolan gimana ya?


Pemandangan dari HP, percayalah aslinya jauuh lebih cantik dari ini

Setelah terbang selama 15 menit, sang pilot balon udara membawa balon kami turun ke lembah cinta, lembah yang penuh batu besar dan banyak pohon buah disana. Mengapa dinamakan lembah Cinta (Love Valley), karena kata sang pilot disini romantis sekali dan banyak orang yang melakukan foto pra-nikah disini.  Tapi memang lembah Cinta ini indah, kami diajak berkeliling lembah dengan balon udara yang terbang sangat rendah.  Lama penerbangan sekitar 1,5 jam, Semua balon udara tidak ada lagi yang terbang setelah jam 10 atau 11 siang. Dengan sigap sang pilot menurunkan balon, dan tepat di atas deck itu, kamipun mendarat. Benar-benar akurat pendaratannya.

Balon udara turun ke dasar Love Valley

Selesai mendarat, kami semua dijamu oleh perusahaan tur balon udara ini dengan pesta kecil minum jus cherry dan jus jeruk yang dicampur soda yang dituang ke gelas-gelas champagne di meja penuh bunga mawar dan piring berisi kue cokelat. Sambil minum jus cherry ini dan makan kue cokelat, kami diberikan sertifikat terbang dari perusahaan tur balon udara. Lalu kami dikembalikan ke hostel masing-masing memakai minibus tadi. Waktu menunjukkan pukul 9 pagi saat kami sampai di hostel 

Ceritanya syukuran selametan pakai soda 

Red Tour

Sesampainya di hostel, kami bergegas mandi pagi karena jam 9.30 kami semua akan dijemput mengikuti Red Tour, yang akan membawa kami ke Uchisar Castle, Open Air Goreme Museum, Love Valley,  Devretn the imagination valley, Pasabaglari dan ke pusat kerajinan keramik. Red Tour ini yang kami dapatkan dengan harga 35 Euro, padahal di agen tur dan turis lain membayar 40 Euro. Alhamdulillah dapat diskon 5 Euro. Sebenarnya ada beberapa pilihan selain Red tour taitu Green tour dan Blue tour tapi karena medannya terlalu berat, yang Red tour saja lah..

Setelah semua orang membayar, barulah seorang pemandu wisata cantik berambut pirang masuk ke dalam minibus dan Red Tour ini pun dimulai. Tempat pertama yang kami kunjungi adalah Uchisar Castle yang menjulang tinggi dibandingkan batu-batu lainnya. Namanya saja yang Castle, padahal ini juga berada di dalam batu besar yang dipahat menjadi kamar-kamar di dalamnya.  Sejarahnya istana ini dipakai oleh para prajurit yang membelot dari Yunani, yang menyembah banyak dewa, sedangkan para prajurit ini sudah memeluk agama Kristen sehingga kabur dan bermukim di Istana ini. Batu ini dipilih karena letaknya yang paling tinggi sehingga memudahkan tentara-tentara ini memantau jika ada musuh yang menyerang.

 Uchisar Castle 

Saat ini Uchisar Castle berfungsi sebagai museum

Setelah dari Uchisar Castle, kamipun dibawa ke Open Air Museum, yaitu berupa Kompleks Monastery yang terdapat sekolah biarawan, sekolah biarawati, gereja besar, kapel-kapel kecil , dapur, ruang makan, dll dan kesemuanya beruba batu-batu super besar yang dipahat  dalamnya sehingga menjadi bangunan yang dapat ditinggali manusia. Kapel-kapel kecil dan gereja di dalam batu itu dihiasi lukisan Isa Al Masih dan para pengikutnya dengan teknik amatir yang memakai putih telur sebagai dasarnya dan cat dari bahan alami. Beberapa lukisan tampak dihilangkan mata dan wajahnya karena pada zaman kejayaan Islam di Cappadocia, tidak boleh ada mata dan wajah pada gambar yang bernyawa.

Open air museum. Dulunya digunakan sebagai kapel biarawati 
tapi saat ini bangunan ini tidak boleh dimasuki karena rawan roboh. 
Bangunan lainnya serupa dengan ini, ada kapel santa barbara dsb.




Kamipun lalu dibawa ke Love Valley dimana kami bisa menikmati pemandangan batu-batu besar nan runcing dari ketinggian. Disebut sebagai Love Valley atau lembah cinta karena disini banyak pasangan memadu kasih dan melakukan foto pre-weddingnya di tempat ini.

Setelah kami diberi waktu 15 menit untuk foto-foto, kamipun dibawa makan siang di restoran besar dimana semua turis dari agen tur lainpun makan disini. Makanannya berlimpah, dari mulai makanan pembuka berupa salad bar, makanan utama berupa ayam, daging, pasta, nasi pilav, dan makanan penutup berupa berbagai kue-kue manis khas Turki dan buah-buahan. Di restoran ini ada musholla kecilnya di lantai 3 lengkap dengan tempat wudhu dan sajadah.

Setelah itu, kami dibawa ke  tempat kerajinan Kapadokya Seramics tidak jauh dari restoran tadi. Kami menonton seorang pengrajin keramik membuat keramik dari tanah liat yang super duper cepat pengerjaannya. Pengrajin itu membentuk tanah liat menjadi sebuah pot tinggi dalam waktu kurang dari 3 menit dan mengajak salah seorang turis untuk mencoba membuat keramik dengan duduk di tempatnya dengan diberikan tanah liat dan diajari cara membentuk tanah liat di atas putaran yang diputar dengan memakai kaki sang pengrajin. Kami yang menonton juga diberikan teh apel sambil melihat seorang turis membentuk tanah liat itu.




Kita bisa lihat langsung pembuatan keramik, bahkan bisa coba sendiri kalo mau

Dari kerajinan keramik, kami diajak ke Devrent, the Imagination Valley dimana banyak batu besar yang menyerupai bentuk-bentuk hewan seperti ayam, dinosaurus, orang berenang, kepala anjing, dll. Sang pemandu wisata menunjukkan berbagai batu dengan berbagai bentuk dan kami diajak berimajinasi seperti apakah bentuk batu itu bisa menyerupai sesuatu. Kami diajak berimajinasi sekitar 10 menit, dan kami diberikan waktu 15 menit untuk foto-foto.

Devrent valley adalah asli bentukan alam bukan buatan manusia. 
Imaginasi setiap orang berbeda-beda disi. Ada lihat siput, orang berenang, putri raja, dsb


Bahkan turis di depan saya bilang, dia liat seekor naga di batu imaginasinya haha..

Dari Devrent Valley, kami diajak naik minibus lagi ke Pasabaglari, suatu lembah yang luas yang penuh batu seperti jamur atau payung. Batu-batu besar di sini , berbeda dengan batu di daerah lain karena ada 2 lapisan batu, yang atas berwarna hitam berbentuk segitiga besar adalah batu basalt yang keras yang merupakan batu dari lava pijar gunung berapi jutaan tahun yang lalu, sedangkan di bawahnya terdapat batu putih yang lebih lunak dan mudah terkikis angin, air, salju sehingga menyerupai tangkai payungnya. Di batu-batu ini juga dulunya dijadikan gereja tempat para penyebar agama Kristen di Cappadocia bersembunyi dari kekaisaran Romawi di Konstantinopel atau Istanbul sekarang.

Pasabaglari 

Batu-batu rasaksa disini asli buatan alam tapi kemungkin 100 tahun kedepan 
tidak kan sama lagi bentuknya karna terkikis angin, dsb

PERINCIAN BIAYA CAPPADOCIA per orang :

1. Pesawat Turkish Airlines dari Istanbul-Kayseri = 450 ribu rupiah
2. Shuttle Bus dari Kayseri Airport ke hotel Goreme = 102 ribu rupiah
3. Penginapan di hostel  2 malam = 600 ribu rupiah
4. Tur Balon udara 180 Euro = 2.826 ribu rupiah
5. Red Tour 35 Euro = 550 ribu rupiah
6. Makan 2 hari 50 Lira = 128 ribu rupiah

Total pengeluaran 2 hari di Cappadocia :  Rp    4.656.000,- (Empat juta enam ratus lima puluh enam ribu rupiah)



You Might Also Like

0 komentar

Flickr Images